Mitos: Tak ada jalan keluar bagi seseorang yang berisiko tinggi kanker payudara.
Fakta:
Masih ada beberapa cara efektif untuk mengurangi –meski tidak menghilangkan- risiko kanker payudara. Caranya yaitu dengan menjalani gaya hidup sehat (tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, berolahraga rutin, serta mengonsumsi makanan dan minuman sehat), pengobatan tamoxifen atau yang dikenal juga dengan nolydex; dan bila risikonya terlalu tinggi dapat dianjurkan untuk menjalani operasi yang diperlukan, seperti masektomi profilaksis (pengangkatan payudara) atau bagi sebagian perempuan adalah pengangkatan profilaksis ovarium. Namun, tetaplah berkonsultasi dengan dokter atau konselor ahli terlebih dahulu sebelum Anda membuat asumsi tingkat risiko kanker payudara Anda.
Mitos: Diagnosis kanker payudara adalah kematian.
Fakta:
Sebanyak 80% perempuan yang didiagnosis kanker payudara tidak memiliki tanda-tanda kanker yang menyebar di luar payudara dan di dekat kelenjar getah bening. Selain itu, mereka juga dapat bertahan hidup lebih lama dengan dukungan teknologi ilmu kedokteran yang kian berkembang dan memiliki inovasi-inovasi baru.
Mitos: Jika Anda memiliki risiko kanker payudara, Anda cenderung terdiagnosis kanker payudara.
Fakta:
Sekalipun Anda memiliki salah satu dari faktor-faktor risiko yang kuat, seperti kelainan genetik kanker payudara atau riwayat kanker pada keluarga, belum pasti berarti Anda akan mengalami kanker payudara. Perempuan dengan kelainan warisan genetik BRCA1 atau BRCA2, sekitar 40%-80% nya akan mengalami kanker payudara; sebaliknya 20%-60% tidak akan mengalami kanker payudara.
Mitos: Kanker payudara dapat disebabkan oleh adanya luka di payudara.
Fakta:
Tidak ada bukti yang menunjukkan benturan pada payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Mitos: Mengonsumsi makanan berlemak dapat menyebabkan kanker payudara.
Fakta:
Sejumlah studi tidak dapat menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi makanan berlemak dan risiko kanker payudara. Tetapi sejumlah penelitian yang sedang berlangsung masih mencoba mengklarifikasi masalah ini lebih lanjut. Yang harus diingat, mengurangi makanan berlemak merupakan pilihan sehat untuk alasan kesehatan, seperti menekan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik, serta mengontrol berat badan. Sebab, kelebihan berat badan adalah salah satu risiko terkena kanker payudara. Karena lemak berlebih dapat meningkatkan produksi estrogen di luar ovarium dan menambah tingkat estrogen dalm tubuh.
Fakta:
Masih ada beberapa cara efektif untuk mengurangi –meski tidak menghilangkan- risiko kanker payudara. Caranya yaitu dengan menjalani gaya hidup sehat (tidak mengonsumsi alkohol, tidak merokok, berolahraga rutin, serta mengonsumsi makanan dan minuman sehat), pengobatan tamoxifen atau yang dikenal juga dengan nolydex; dan bila risikonya terlalu tinggi dapat dianjurkan untuk menjalani operasi yang diperlukan, seperti masektomi profilaksis (pengangkatan payudara) atau bagi sebagian perempuan adalah pengangkatan profilaksis ovarium. Namun, tetaplah berkonsultasi dengan dokter atau konselor ahli terlebih dahulu sebelum Anda membuat asumsi tingkat risiko kanker payudara Anda.
Mitos: Diagnosis kanker payudara adalah kematian.
Fakta:
Sebanyak 80% perempuan yang didiagnosis kanker payudara tidak memiliki tanda-tanda kanker yang menyebar di luar payudara dan di dekat kelenjar getah bening. Selain itu, mereka juga dapat bertahan hidup lebih lama dengan dukungan teknologi ilmu kedokteran yang kian berkembang dan memiliki inovasi-inovasi baru.
Mitos: Jika Anda memiliki risiko kanker payudara, Anda cenderung terdiagnosis kanker payudara.
Fakta:
Sekalipun Anda memiliki salah satu dari faktor-faktor risiko yang kuat, seperti kelainan genetik kanker payudara atau riwayat kanker pada keluarga, belum pasti berarti Anda akan mengalami kanker payudara. Perempuan dengan kelainan warisan genetik BRCA1 atau BRCA2, sekitar 40%-80% nya akan mengalami kanker payudara; sebaliknya 20%-60% tidak akan mengalami kanker payudara.
Mitos: Kanker payudara dapat disebabkan oleh adanya luka di payudara.
Fakta:
Tidak ada bukti yang menunjukkan benturan pada payudara dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Mitos: Mengonsumsi makanan berlemak dapat menyebabkan kanker payudara.
Fakta:
Sejumlah studi tidak dapat menemukan adanya hubungan antara mengonsumsi makanan berlemak dan risiko kanker payudara. Tetapi sejumlah penelitian yang sedang berlangsung masih mencoba mengklarifikasi masalah ini lebih lanjut. Yang harus diingat, mengurangi makanan berlemak merupakan pilihan sehat untuk alasan kesehatan, seperti menekan kadar kolesterol jahat dan meningkatkan kadar kolesterol baik, serta mengontrol berat badan. Sebab, kelebihan berat badan adalah salah satu risiko terkena kanker payudara. Karena lemak berlebih dapat meningkatkan produksi estrogen di luar ovarium dan menambah tingkat estrogen dalm tubuh.
0 comments:
Post a Comment