Ibadah haji dan umrah tahun 2013 ini diprediksi akan menjadi ajang
penyebaran virus Corona atau biasa disebut coronavirus yang kini tampil
dalam bentuk
baru, bernama Middle East Respiratory Syndrome coronavirus (MERS-CoV)
MERS. Menurut Kamran Khan, ilmuwan dari Department of Medicine,
Division of Infectious Disease – University of Toronto, Kanada,
pelaksanaan ibadah haji dan umrah akan mempercepat penyebaran virus ini.
Bulan Oktober tahun ini, Indonesia akan mengirimkan 168 ribu calon
jemaah haji. Pusat Kesehatan Haji, Kementerian Kesehatan, Fidiansyah,
mengatakan bahwa Indonesia telah mengantisipasi hal ini. Seluruh calon
haji dibekali pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat selama
di tanah suci.
Khan melaporkan bahwa virus ini berpotensi berkembang menjadi pandemi, dengan pusat penyebaran di Arab Saudi. Karena itu, Arab Saudi dan Negara-negara yang setiap tahun rutin mengirimkan calon haji patut waspada. Sebetulnya asal usul dan sumber geografis virus ini belum terungkap. Tetapi secara genetis, virus MERS ini mirip coronavirus yang terdapat pada kelelawar.
Kalau Anda masih ingat berjangkitnya penyakit akibat virus SARS beberapa tahun berselang, virus MERS ini punya kesamaan dengan SARS dalam hal gejala yang ditimbulkan. Yaitu batuk, demam, dan nyeri otot. Bedanya, virus MERS lebih ganas, bisa mengakibatkan gagal ginjal dalam sekejap. Dari penelitian terbaru, virus MERS ini ditularkan oleh unta Arab. Unta berpunuk satu (dromedary), dicurigai sebaga pembawa coronavirus di Timur Tengah.
Sebetulnya, virus ini biasa menyerang binatang jenis mamalia dan unggas. Target yang diserang oleh virus ini adalah saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan. Tapi virus ini juga menginfeksi manusia, yang menimbulkan demam, dan penyakit yang gejalanya mirip influenza.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, virus ini sangat berbahaya. Per 1 Agustus 2013 WHO mencatat, virus MERS telah menginfeksi 94 orang dan mematikan 46 orang diantaranya. Virus ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada bulan September 2012, dan sudah menyebar ke Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Prancis, Jerman, Italia sampai ke Tunisia.
Mengonsumsi makanan bergizi, mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, dan tidak merokok, adalah cara-cara untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular virus MERS.
Khan melaporkan bahwa virus ini berpotensi berkembang menjadi pandemi, dengan pusat penyebaran di Arab Saudi. Karena itu, Arab Saudi dan Negara-negara yang setiap tahun rutin mengirimkan calon haji patut waspada. Sebetulnya asal usul dan sumber geografis virus ini belum terungkap. Tetapi secara genetis, virus MERS ini mirip coronavirus yang terdapat pada kelelawar.
Kalau Anda masih ingat berjangkitnya penyakit akibat virus SARS beberapa tahun berselang, virus MERS ini punya kesamaan dengan SARS dalam hal gejala yang ditimbulkan. Yaitu batuk, demam, dan nyeri otot. Bedanya, virus MERS lebih ganas, bisa mengakibatkan gagal ginjal dalam sekejap. Dari penelitian terbaru, virus MERS ini ditularkan oleh unta Arab. Unta berpunuk satu (dromedary), dicurigai sebaga pembawa coronavirus di Timur Tengah.
Sebetulnya, virus ini biasa menyerang binatang jenis mamalia dan unggas. Target yang diserang oleh virus ini adalah saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan. Tapi virus ini juga menginfeksi manusia, yang menimbulkan demam, dan penyakit yang gejalanya mirip influenza.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, virus ini sangat berbahaya. Per 1 Agustus 2013 WHO mencatat, virus MERS telah menginfeksi 94 orang dan mematikan 46 orang diantaranya. Virus ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada bulan September 2012, dan sudah menyebar ke Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Prancis, Jerman, Italia sampai ke Tunisia.
Mengonsumsi makanan bergizi, mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker, dan tidak merokok, adalah cara-cara untuk menjaga kesehatan agar tidak mudah tertular virus MERS.
0 comments:
Post a Comment