SIAPA pun tentu menyukai cokelat sebagai camilan. Rasanya yang manis mampu melumerkan penat yang menghadang aktivitas.
Ya, mengonsumsi cokelat memang memberikan efek bahagia. Namun di luar itu, ternyata cokelat juga mampu menyukseskan seseorang yang berniat merampingkan badan.
Sebuah penelitian melansir bahwa pelaku diet yang tetap mengonsumsi cokelat sebagai makanan favoritnya lebih mungkin kehilangan berat badannya.
Tampaknya apa yang dilakukan tersebut memang salah, tapi sebenarnya hal tersebutlah yang menjadi realita. Bahwa menghilangkan cokelat cenderung membuat Anda bertambah berat badan, menurut sebuah survei.
Sebuah jajak pendapat menemukan bahwa 86 persen dari pelaku diet yang menikmati cokelat favorit mereka tetap berhasil kehilangan berat badan.
Dan, dari 2.100 pria dan wanita yang terlibat, mereka yang kehilangan berat badan paling banyak terus mengonsumsi jumlah cokelat yang sama yang biasanya dimakan sebelum melanjutkan rencana penurunan berat badan.
Ahli nutrisi, Janet Aylott, mengatakan bahwa penelitian yang ekstensif ini membuktikan bahwa diet yang benar-benar mengbilangkan cokelat, wine dan biskuit lebih mungkin bertambah berat badannya dengan kompensasi mengonsumsi banyak makanan lain.
Dan kabar baik bagi chcocholics, penelitian terpisah telah menyarankan bahwa mengonsumsi cokelat dapat membantu hidup Anda lebih lama.
Sebuah tim dari Harvard University meneliti 8.000 pria selama 65 tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makan cokelat dengan jumlah sederhana yakni tiga kali dalam sebulan memiliki usia lebih lama daripada yang tidak melakukannya.
Mereka menyimpulkan bahwa ini dikarenakan fakta bahwa cokelat mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang juga ditemukan dalam red wine dimana mencegah oksidasi kolesterol yang membahayakan.
Selain itu, antioksidan juga dikenal bisa memproteksi ancaman kanker, seperti dilansir Dailymail.
Ya, mengonsumsi cokelat memang memberikan efek bahagia. Namun di luar itu, ternyata cokelat juga mampu menyukseskan seseorang yang berniat merampingkan badan.
Sebuah penelitian melansir bahwa pelaku diet yang tetap mengonsumsi cokelat sebagai makanan favoritnya lebih mungkin kehilangan berat badannya.
Tampaknya apa yang dilakukan tersebut memang salah, tapi sebenarnya hal tersebutlah yang menjadi realita. Bahwa menghilangkan cokelat cenderung membuat Anda bertambah berat badan, menurut sebuah survei.
Sebuah jajak pendapat menemukan bahwa 86 persen dari pelaku diet yang menikmati cokelat favorit mereka tetap berhasil kehilangan berat badan.
Dan, dari 2.100 pria dan wanita yang terlibat, mereka yang kehilangan berat badan paling banyak terus mengonsumsi jumlah cokelat yang sama yang biasanya dimakan sebelum melanjutkan rencana penurunan berat badan.
Ahli nutrisi, Janet Aylott, mengatakan bahwa penelitian yang ekstensif ini membuktikan bahwa diet yang benar-benar mengbilangkan cokelat, wine dan biskuit lebih mungkin bertambah berat badannya dengan kompensasi mengonsumsi banyak makanan lain.
Dan kabar baik bagi chcocholics, penelitian terpisah telah menyarankan bahwa mengonsumsi cokelat dapat membantu hidup Anda lebih lama.
Sebuah tim dari Harvard University meneliti 8.000 pria selama 65 tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makan cokelat dengan jumlah sederhana yakni tiga kali dalam sebulan memiliki usia lebih lama daripada yang tidak melakukannya.
Mereka menyimpulkan bahwa ini dikarenakan fakta bahwa cokelat mengandung antioksidan yang disebut polifenol, yang juga ditemukan dalam red wine dimana mencegah oksidasi kolesterol yang membahayakan.
Selain itu, antioksidan juga dikenal bisa memproteksi ancaman kanker, seperti dilansir Dailymail.
0 comments:
Post a Comment