Tuesday, September 10, 2013

on
CARA menggembalakan sapi hewan kurban di sejumlah daerah dengan membiarkan sapi memakan sampah di tempat pembuangan akhir sampah dinilai akan berdampak tidak baik untuk kesehatan manusia. Sebab, jika tercemar limbah plastik atau limbah B3, tentu akan berbahaya jika dikonsumsi.

Ahli Teknologi Pangan A&M Texas University yang juga Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menilai jika sapi memakan sampah organik dan tidak tercemar tak masalah. Tetapi kalau sampahnya tercemar plastik atau limbah B3 itu sudah berbahaya,

"Plastik ini bahan kasinogenik. Masuk perut pencernaan, nyelip di antara daging - daging,"katanya di Depok, Selasa (15/10/2013).

Bahan ruminansial tersebut, lanjutnya, membuat hewan paling tahan dan kuat hingga berbobot besar tetapi bukan berarti sehat.

"Ini yang kita indikasikan, terkontaminasi. Makanya banyak orang makan daging, steik, banyak yang mengidap kanker, karena ternyata sumbernya. Lalu untuk hewan kurban, supaya dagingnya tak kena imbasan limbah harus pakai plastik yang bening, jangan berwarna,"paparnya.

Nur Mahmudi menambahkan untuk cara potong hewan kurban yang benar tentunya yang menyembelih harus muslim dan berdoa atas nama Allah. Pisau yang digunakan juga harus tajam.

"Supaya tak menyakiti, lalu disarankan panitia perlakukan hewan harus disenangkan, dikasih makan, dibelai, dipeluk, ditenangkan, manfaat kesehatannya sapi atau domba stres ketika dipotong, menjadi alot/keras, warna dagingnya hitam. Karena cadangan tenaga gula atau glikogennya habis, sehingga tidak rileks,"ungkapnya.

0 comments:

Post a Comment